Tahun sebelumnya Distribusi Anggaran Pendidikan tak Macet, mengapa
tahun ini macet tanpa alasan jelas Ratusan Mahasiswa Asal Deiyai manado
belum sampai Telingah mahasiswa dan kapan kejelasannya?
MANADO– Mahasiswa dari asal kabupaten Deiyai masih menungu kabar dari Pemerintah Kabupaten Deiyai, mengeluhkan belum adanya bantuan PEMONDOKAN baik bagi mahasiswa di wilaya study TOMOHON maupun wilaya MANADO. Dampak dari keterlambatan bantuan ini juga beragam. Ada yang terpaksa meninggalkan rumah kontrakan karena tak BAYAR, ada juga yang terpaksa mencari biaya dengan meminjam uang.
Yang parah adalah mahasiswa lama yang banyak keperluan mereka membutuhkan tapi beberapa dampak yang mereka harus terima. belum mendapatkan bantuan pendidikan. Bahkan informasipun belum sampai telinga mahasiswa kota study manado sulut.
diterima ada ratusan mahasiswa asal deiyai yang selama ini kuliah di sejumlah perguruan tinggi di luar Papua telantar dan harus nebeng di asrama mahasiswa kabupaten lain lantaran dana bantuan pendidikan yang dianggarkan oleh Pemerintah PROPINSI PAPUA SEBANYAK RP 17 miliar setiap kota kabupaten tutur GUBERNUR LUKAS ENEMBE,di MANADO ACARA REKONSILIASI AUDITORIUM UNSTRAT MANADO sejak januari 2015 lalu.tindasnya.
“Mahasiswa yang masih bertahan terpaksa bergabung dengan mahasiswa lain karena masa waktu kontrakan mereka telah menunggu waktu habis,” kata john Mahasiswa sesulut-manado -tomohon, Kamis (8/9/2015). Faby sendiri terpaksa bertahan untuk mempertanyakan kepada dinas P & P Deiyai langsung karena upaya berkoordinasi selama ini menemui jalan buntu.kata(@ PIGAI JOHNY)
Sementara Kepala DINAS P dan P DEIYAI,maupun PEMERINTAH DEIYAI kami tak mendapatkan informasi yang lebih jelas maupun tanda tanda PEMONDOKAN tentang kontrakan kota study tomohon maupun kota study manado“Sampai saat ini saya belum menerima laporan dari dinas kalau ada dana pendidikan yang macet tapi kami berterimakasih karena pasti upaya dilakukan oleh pemerintah jika ada hati kader@
**informasinya “Seharusnya diantara Juni hingga Agustus ini sudah dibayarkan tapi sampai bulan ini tidak dibayarkan tanpa alasan akhirnya ada jiwa ketulusan,” ungkap john pigai. (gai dou/tiyake ekowai/mee )
MANADO– Mahasiswa dari asal kabupaten Deiyai masih menungu kabar dari Pemerintah Kabupaten Deiyai, mengeluhkan belum adanya bantuan PEMONDOKAN baik bagi mahasiswa di wilaya study TOMOHON maupun wilaya MANADO. Dampak dari keterlambatan bantuan ini juga beragam. Ada yang terpaksa meninggalkan rumah kontrakan karena tak BAYAR, ada juga yang terpaksa mencari biaya dengan meminjam uang.
Yang parah adalah mahasiswa lama yang banyak keperluan mereka membutuhkan tapi beberapa dampak yang mereka harus terima. belum mendapatkan bantuan pendidikan. Bahkan informasipun belum sampai telinga mahasiswa kota study manado sulut.
diterima ada ratusan mahasiswa asal deiyai yang selama ini kuliah di sejumlah perguruan tinggi di luar Papua telantar dan harus nebeng di asrama mahasiswa kabupaten lain lantaran dana bantuan pendidikan yang dianggarkan oleh Pemerintah PROPINSI PAPUA SEBANYAK RP 17 miliar setiap kota kabupaten tutur GUBERNUR LUKAS ENEMBE,di MANADO ACARA REKONSILIASI AUDITORIUM UNSTRAT MANADO sejak januari 2015 lalu.tindasnya.
“Mahasiswa yang masih bertahan terpaksa bergabung dengan mahasiswa lain karena masa waktu kontrakan mereka telah menunggu waktu habis,” kata john Mahasiswa sesulut-manado -tomohon, Kamis (8/9/2015). Faby sendiri terpaksa bertahan untuk mempertanyakan kepada dinas P & P Deiyai langsung karena upaya berkoordinasi selama ini menemui jalan buntu.kata(@ PIGAI JOHNY)
Sementara Kepala DINAS P dan P DEIYAI,maupun PEMERINTAH DEIYAI kami tak mendapatkan informasi yang lebih jelas maupun tanda tanda PEMONDOKAN tentang kontrakan kota study tomohon maupun kota study manado“Sampai saat ini saya belum menerima laporan dari dinas kalau ada dana pendidikan yang macet tapi kami berterimakasih karena pasti upaya dilakukan oleh pemerintah jika ada hati kader@
**informasinya “Seharusnya diantara Juni hingga Agustus ini sudah dibayarkan tapi sampai bulan ini tidak dibayarkan tanpa alasan akhirnya ada jiwa ketulusan,” ungkap john pigai. (gai dou/tiyake ekowai/mee )
Posting Komentar